Rabu, 07 Maret 2012

Arashi - Wild At Heart


gyaaa~~ minna... arashi release single baru hari ini !!!! X3 

aku seneng..saking senengnya sampe lupa diri XDD

Minggu, 04 Maret 2012

Who fits you best in Hey! Say! JUMP?

Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!
salah satu temanku memberi tahu tentang ini dan dia menyuruhku untuk mencobanya.
ini game ramalan, dengan siapa pasangan kita dan kapan nikah ama member JUMP. Mendengar kata itu, tentu saja aku coba! setelah utek2.............hasilnya, aku ingin dapet yang sama Daichan..tapi..malah dapet................Yuyan...

I'm Not A YAOI!!


Tittle                      : I;m not a YAOI!!
Author                   : Fujiwara Chiaki
Genre                    : friendship, comedy, shounen ai???
Type                      : oneshoot
Cast                       : Masuda Takahisa, Tegoshi Yuya, Yamashita Tomohisa, Koyama Keiichiro, Shigeaki Kato, Ryo Nishikido.

A/N.1                    : maaf ya? Disini saya numpang ngeksis dikit >/\< hihihihi, abis ga tahan#plak.
A/N.2                    : ini ff abal-abal, maklum gada ide, terlalu maksain jadi sehari...ya jadi gini deh~ arigato klo ada yang mau baca~ X3
SUMMARY          : Massu yang khawatir dengan Tegoshi terpaksa harus membuntutinya diam-diam dan karena kecerobohan mereka, membuat orang disekitar mereka melakukan sesuatu yang terlarang.

Oi, jangan tinggalkan aku?!
Kita sahabat, bukan?
Oi, Tegoshi...Tegoshi..
.
.
.
‘’Tegoshi?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’’ teriak Massu sangat keras. Bahkan bisa membangunkan teman-temannya yang sedang tertidur pulas di kamar sebelah.

Bugh!

‘’Bodoh! Kau membangunkan aku! Dan ada apa dengan namaku, huh?!’’ Tegoshi melempar bantalnya di muka Massu, membuatnya kaget dan bangun. Terlihat wajah menakutkan terlukis di wajah pria cantik ini. Tegoshi benar-benar marah. Tapi sebenarnya hal itu wajar, karena orang akan terasa diganggu jika dibangunkan pukul 2 pagi, bukan? Sementara Massu hanya menggaruk-garuk rambutnya dengan mata tetap tertutup dan mendengar omelan Tegoshi selama beberapa menit.

Massu sudah terbiasa dengan sikap Tegoshi. Tidak mau kalah, seenaknya sendiri, sering mengomel dan marah. Tapi..justru sikapTegoshi yang seperti inilah yang membuat Massu nyaman berada dekat dengan Tegoshi walau selalu mendapat omelan darinya karena tidakan tidak masuk akal yang sering Massu lakukan.

Massu sudah menganggap Tegoshi teman baiknya. Ah, tidak..tapi mungkin Massu menganggap Tegoshi seperti keluarganya sendiri. Mereka suka bergaul dengan para wanita, tapi pada akhirnya yang paling mesra adalah mereka sendiri.
Namun, akhir-akhir ini ada sesuatu yang menghantui pikiran Massu yang membuatnya tidak bisa tidur nyenyak...

***
‘’Oh, Tegoshi kau mau kemana dengan pakaian rapi itu?’’ tanya Massu heran pada Tegoshi memakai pakaian rapi dan terburu-buru mencari kaos kaki yang tidak ia temukan dari tadi. Tegoshi menoleh ke arah Massu sesaat, menunjukan muka lucunya dengan memanyunkan bibirnya lalu kembali sibuk mencari kaos kakinya yang hilang itu.

‘’Oi, jangan abaikan aku?!’’ bentak Massu yang mulai naik darah. ‘’Ingin pergi bersama YamaPi-kah?’’ lanjut kata Massu. Massu berjalan mendekati Tegoshi dan membantunya mencarikan kaos kakinya itu.

‘’Iya, hari ini kami ada janji.’’ Jawab singkat Tegoshi. Dengan cepat Massu melirik ke arah Tegoshi dengan wajah aneh—seperti menahan tawa, kebingungan, dan polos.

‘’K-kalian kencan lagi?’’ muncul 1 pertanyaan aneh dari Massu yang disambut oleh pukulan dari sepatu Tegoshi dan membuat Massu mendapat sebuah tato di wajah yang sangat keren dan langka. ‘’Sudah, aku pergi dulu.’’ Ujar Tegoshi yang lalu meninggalkan Massu yang meringik kesakitan.

Akhir-akhir ini Tegoshi memang lebih sering keluar dengan YamaPi dibanding dengan Massu. Membuat Massu merasa bahwa dirinya mulai ditinggalkan, dan membutnya bosan berada di apartement sendiri. Kalau Tegoshi sudah bersama YamaPi..entah..sepertinya Massu dilupakannya.

‘’Haaah~’’ helaian nafas panjang Massu yang menandakan bahwa ia sudah sangat bosan. Massu mengambil keitai yang ada di sakunya dan mencoba menelpon Ryo, tapi nampaknya ia sangat sibuk. Lalu Shige dan Koyama, mungkin mereka sedang bebas. Massu mengajak mereka berbelanja di shibuya dan bertemu 45 menit lagi  disana.
Massu sengaja datang lebih awal di tempat mereka janji bertemu. Sambil menunggu mereka, Massu membuka majalah yang tepat ada di  hadapannya itu.

‘’Tegoshi dan YamaPi..lagi?? Apa jangan-jangan mereka ada hubungan khusus ya??’’

PLAKK!

‘’Oi, Massu. Jangan memulainya lagi..’’ ujar pria dengan rambut berwarna sedikit keemasan itu yang membuat banyak perhatian para gadis tertuju pada mereka. Dan juga pria pintar tapi sangat mudah untuk ditindas itu membuat para ibu-ibu dan nenek-nenek yang berbelanja di shibuya itu terkagum-kagum hingga menggeliat di lantai pinggiran pecinan—lah?? —

‘’Oh, Koyama..!! dan Shige..’’ kata Massu terkejut sambil memegang kepala yang baru saja dipukul Koyama.

‘’Hah? Apa?! Kenapa mengucapkan namaku dengan suara datar seperti itu??’’ protes Shige yang kemudian hanya mendapat reaksi tatapan mata dari Koyama dan Massu. ‘’A-apa??!’’ lanjut kata Shige.

‘’Ah, Koyama, jangan bilang itu pada Tegoshi, nanti dia akan marah dan mengomeliku panjang lebar..’’ Massu memohon dengan sangat pada Koyama, terlihat matanya berkaca-kaca  dan membuat wajahnya tampak se-imut mungkin <3 .

‘’Akh! Baiklah, aku akan melupakan tadi. Tapi kenapa kau berpikir seperti itu?’’ Suasana hening sesaat ada di antara mereka saat setelah pertanyaan Koyama terlontar begitu saja. Koyama dan Shige juga terlihat diam sejanak begitu juga dengan Massu.

‘’Ah! Kau cemburu pada mereka!’’ teriak Koyama. Massu tertunduk diam.

‘’Kau suka Tegoshi..?! kau YAOI, ya???????!!!!!!!!!!!!!!’’ teriak Shige lebih keras, kemudian dengan cepat Massu memasukkan bakpao yang tiba-tiba ada di tangannya itu ke mulut Shige bulat-bulat.

‘’Oi, baka! Aku bukan yaoi tau! Tanya authornya tuh kalo ga percaya!’’ bentak Massu yang tidak rela dipanggil yaoi itu, lalu menarik si author kedalam pelukan hangatnya#plak. Sudah jelas Massu akan marah, dia kan gentle dan masih menyukai wanita, itu yang dipikirkannya saat ini. ‘’Aku menganggap Tegoshi keluarga, aku akan melindunginya.’’ Jelas Massu tertunduk dan memanyunkan bibirnya yang sexy itu layaknya anak kecil yang ingin dipercayai ucapannya.

‘’Aku jadi khawatir sendiri. Aku juga takut mereka melakukan apa-apa...’’ ucap Koyama dan seperti membayangkan apa yang baru saja diucapkannya itu.

‘’Apa maksudmu dengan..Apa-Apa??’’ tanya Shige polos.

‘’Oh...Itu. Anu..itu..itu apa ya??’’ balik Massu tanya, seakan tak tau apa yang baru saja diucapkan ataupun amnesia sesaat.

‘’Heh~! Kalian itu benar-benar polos atau bodoh sih...itu..sini, sini.’’ Koyama merangkul Massu dan Shige lebih dekat dengannya dan menerangkan panjang lebar maksud dari apa yang ia ucapkan. Membutuhkan waktu lama dan kesabaran menerangkan karena mereka bodoh.
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞mohon tunggu sebentar∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

‘’Oh, jadi begitu..’’ kata Shige dengan percaya diri.

‘’Tegoshi..Ah! Koyama, kau membuatku semakin takut!’’ ucap Massu menggigit kaos yang dipakainya.

‘’Hmm~ bagaimana kalau besok kita ikuti mereka pergi??’’ muncul 1 ide yang dianggap adalah penyelesaian yang sempurna bagi mereka. Kini mereka tertawa-tawa entah apa yang mereka ketawakan—mereka bodoh ya?=,= . Image keren Koyama dan Massu pun menurun, tapi tidak bagi Shige yang tetap digemari kalangan lansia itu.

Shige : Kenapa harus aku~? TT__TT
Koyama : karena kamu pantas untuk dianiaya, hahahahaha!

***
Matahari muncul dan esok pun datang. Massu sudah menunggu Tegoshi keluar dari tempat singgahnya itu. Tepat di depan pintunya seperti yang dikatakan Koyama ‘kita harus terus memantau Tegoshi dari awal, jangan sampai lengah dan kehilangan Tegoshi!’.
Pintu terbuka dan terlihat Tegoshi memakai pakaian yang rapi lagi.

‘’Ah! Massu, kau mengagetkanku. Kenapa berdiri di depan pintu kamarku?!’’ Tanya Tegoshi heran dengan tingkah aneh Massu kali ini. Massu sedari tadi diam dan melihat ke arah Tegoshi tanpa henti. Sedikit membuat bulu kudug Tegoshi berdiri. ‘’A-ada apa?!’’

‘’O-oh, tidak...kau ingin pergi dengan Pi lagi, bukan?’’ tanya Massu.

‘’Iya, aku akan ke taman bermain hari ini. Ah, sudah aku akan terlambat.’’ Ujar Tegoshi yang lalu meninggalkan Massu.

***
‘’Shige bagian mencatat. Kau sudah siap, Shige?’’ tanya Koyama yang mengawasi Tegoshi dan Pi dari jarak jauh. Tak ada jawaban dari Shige dan membuat Koyama harus berbalik melihat Shige. ‘’Shige, kau sedang apa?’’ tanya Koyama heran.

‘’Aku mencari bolpen, belum ketemu. Kalau ga ketemu, tidak bisa untuk mencatat situasi, bukan?’’ ---------------------abaikan saja--------------------------------------

‘’Massu, kau bagian mengamati saja ya? Lakukan dengan serius!’’ Koyama yang kembali mengawasi sikap Tego-Pi.

‘’Ngg? Lalu, tugasmu apa Koyama?’’

‘’Membaca komik..’’

Bletak..Bletak..Bletak..Buaght!!

Karena Massu dan Shige terlalu serius melempari batu Koyama, mereka melupakan satu hal yang penting...

‘’Ah! Kemana Tegoshi dan Pi??!!!’’ teriak Massu menghentikan acara melempar batu pada Koyama.

‘’Ngg??’’

‘‘HILANG?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’’ teriak mereka bersamaan layaknya grup vokal.

***
‘’Kali ini yang serius ya?!’’ perintah Koyama. ‘’Ini demi teman kita sendiri tahu!’’ lanjut katanya.

‘’Tapi kenapa kau tetap membaca komik? Eh, itu kan komik......’’ ucap Massu yang terpaku di depan komik yang dibaca Koyama. Membacanya berulang kali, mencoba untuk sampai tidak salah membaca.

‘’Itu..komik yaoi?? Koyama, kau tertarik hal yang seperti itu ya? Tidak kusangka..’’ ucap Shige yang terlihat mencatat sesuatu di note yang dibawanya.

‘’Kau mencatat apa?’’ tanya Massu penasaran dan mengalihkan pandangannya mengintip apa yang Shige tulis. ‘’Laporan pengamatan pertama :  Koyama membaca yaoi manga.  Apa dia tertarik dengan hal yang seperti itu?” baca Massu dengan nada yang sedikit keras.

‘’Ah~ baka, baka!! Aku sama sekali tidak tertarik! Ini hanya untuk mempelajari perasaannya saja kalau Tego dan Pi benar-benar....’’

‘’Oh, lihat-lihat! Mereka masuk ke hotel. Eh..hotel?hotel?hotel??!’’ kata Shige menunjuk arah hotel berbintang 3 itu. Melihat mereka masuk bersama dan membuntutinya diam-diam. ‘’Laporan pengamatan kedua : TegoPi masuk hotel? Apa berarti mereka akan menjadi 3 nantinya? Ah, laporan yang bagus, bisa jadi ide untuk novelku!’’

Bletak! ‘’Baka! Konyol sekali laporanmu!’’ hina Koyama. ‘’Lagian kalau jadi novel, memang siapa yang akan meu baca novel seperti itu?!!’’

‘’Ah..sudahlah, ayo ikuti saja mereka!’’ ajak Massu yang kemudian harus menggeret kedua orang itu.

Terlihat TegoPi masuk ke kamar hotel, membuat Massu melepaskan cengkeraman kedua tangannya dari Koyama dan Shige. Mungkin pikiran Massu saat ini menjadi kacau. Melihat sahabatnya sendiri mungkin akan melakukan hal itu.
Benar-benar menyedihkan, bukan??

***
‘’M-massu..?’’ tanya Shige lembut.

‘’Ini tidak bisa dibiarkan...” Massu berlari menuju pintu kamar yang dimasuki mereka tadi dengan muka memerah. Shige yang baru pertama kali melihat Massu seperti itupun mencoba mengejarnya, namun hal itu dihentikan oleh Koyama.

‘’Biarkan dia’’ kata Koyama menggenggam erat lengan kanan Shige.

Terlihat Massu mencoba membuka pintu kamar hotel itu yang terkunci rapat, kemuadian mencoba mendobraknya dengan sekuat tenaga. Pintu kamar itu terbuka kasar oleh Massu, menghasilkan suara yang cukup keras yang membuat Shige dan Koyama cemas.

Tanpa pikir panjang, Massu dengan lancangnya masuk dan melihat mereka—TegoPi— berada di ruang kamar.

‘’Apa yang kalian lakukan bodoh?!’’ teriaknya yang membuat Tegoshi dan YamaPi terkejut. Keduanya menoleh dan mendapati Massu dengan muka merahnya itu. ‘’Kalian mau melakukan apa-apa, kan?!!’’ teriaknya sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi. Terlihat kedua orang yang diteriaki pun memasang muka kebingungan, terutama YamaPi.  Mungkin ia tau maksud dari perkataan Massu tadi.

‘’Hahaha, apa maksudmu dengan apa-apa , kami disini untuk berdiskusi tahu! Jadi jangan salah sangka.’’jelas YamaPi yang kini membuat Massu bingung dan melongo.

‘’Eh?’’

‘’Kami disini berdiskusi untuk merayakan pesta tahu.’’ Kini Tegoshi yang diam pun angkat bicara pada Massu. ‘’Pesta untuk kita. Memang kau kira kami sedang apa?!’’ balas bentak Tegoshi.

‘’Pesta? Eh? Tapi Koyama bilang.....’’ belum selesai Massu bicara, Koyama dan Shige masuk dan berbicara seenaknya tanpa mengetahui kebenaran dari masalah yang diakibatkan oleh otak ero Koyama.

‘’Ah! Kalian yaoi! Mengakulah!’’ teriak Shige lantang.

‘’Iya benar, iya benar!’’ kini teriakan dari Koyama pun terdengar. YamaPi yang tau ini ulah Koyama pun kini dengan terpaksa angkat tangan mengurusi masalah ini.

GEPLAK!

‘’Baka! Oi, Koyama, enak saja menganggap kami yaoi, kami cuma bertemu dan mengadakan pesta rahasia untuk kalian..blablabla...tapi kalian malah..blablabla..kalian ini punya otak tidak sih..blablablabla.’’ untuk pertama kalinya semua melihat reaksi YamaPi yang cerewet seperti ini melebihi Tegoshi. Dan tampaknya Tegoshi yang merasa tersaingi pun ikut menceramahi Shige yang berlangsung selama 4 jam non-stop. Shige dan Massu hanya bisa melihatnya tanpa mau ikut campur, dan Koyama tak lemah tak berdaya oleh kedua setan yang sedang asik mencemoohnya.

‘’Jadi..ini Cuma keslahpahaman, kan? Tegoshi kau tidak seperti itu bukan?’’ tanya Massu yang terlihat sangat mencemaskan Tegoshi. Melihat itu, Tegoshi tersenyum puas. Baru kali ini dia melihat reaksi Massu yang bermacam-macam.

‘’Nng! Tidak seperti itu. Percayalah.’’ Jawab singkat Tegoshi.

‘’Huh? Jadi kalian tidak yaoi ya~?’’ kata Shige seakan kecewe.

‘’Tidak mungkin! Ah! Apa jangan-jangan kau yang yaoi?!’’ goda Pi pada Shige dan memandang Shige dengan penuh kepercayaan diri yang amat tinggi.

‘’T-tentu tidak!’’

‘’Eh~ Kukira sungguhan. Padahal aku sudah susah payah membaca komik seperti ini..’’ Koyama berkata dengan lesu sambil mengeliarkan komik yang sudah selesai ia baca dan resapi.

‘’Eh?! Koyama, kau baca yang begituan?!’’ kata Tegoshi terkejut.

‘’Ah, tidak-tidak! Ayo pulang saja. Aku lelah!’’ mereka berlima keluar dari hotel itu dan masalah kini selesai.

Sekian dan....
Massu : Eh, Cuma sampe disini?!!
YamaPi : bukannya masih panjang?!
Author : *mikir ulang* sebentar..sebentar..aku lupa
Tegoshi : Itu bagian KoyaShige yang.....
KoyaShige : AAAAAAAAA!!! Jangan deceritakan!
Tegoshi : ceritakan...demi aku..#clingclingclingcling
Author : Hai~ karena Tegonyan yang minta, maka cerita ini dilanjut! >,</

‘’Ah, Shige itu keren sekali ya?’’ ucap Massu tiba-tiba dan membuat semua sedikit kaget, terutama Shige.

‘’Eh, memang kenapa?’’ tanya YamaPi sambil melirik ke atas dan ke bawah Shige berulang-ulang, seperti mengecek apa yang baru saja dikatakan Massu.

‘’Koyama, kau masih ingat kemarin waktu kita di Shibuya? Karena kita tertawa sendiri banyak orang yang menganggap kita aneh dan image kita turun drastis. Aku diberitahu oleh author.’’ Jelas Massu dengan wajah seriusnya.

‘’Lalu kenapa dengan Shige?’’ tanya Tegoshi.

‘’Image Shige sama sekali tidak turun malah bertambah. Banyak orang lansia tetap memandang Shige penuh harapan. Itu hebat sekali.’’ Ujar Massu diakhiri dengan tawa, begitu juga dengan Koyama.

‘’Eh, kau tau dari mana Shige menjadi lebih populer?’’ tanya YamaPi disertai anggukan para anggotanya.

‘’SHIGEEE-CHAAAN~~’’ teriak orang-orang lansia yang terlihat sedang berlari ke arah Shige.

‘’Itu Shige dikeroyoki sama nenek-nenek sampai ditindih banyak nenek-nenek. Hahaha.’’ Saking gelinya Massu, Tego, dan Pi, sampai-sampai melupakan 1 orang yang biasanya tertawa lebih keras dibanding mereka.

‘’Oh, dimana Koyama?’’ tanya Tegoshi. ‘’Ah, jangan-jangan ikut tertindih?!’’ lanjut katanya histeris.

‘’Ah! L-lihat itu!’’ teriak Massu sambil menunjuk ke arah dimana Shige tadi tertimpa banyak nenek-nenek. Tegoshi dan YamaPi mengikuti arah tangan Massu, dan..

‘’Oi,oi,oi, KoyaShige kalian yaoi ya?!!’’ teriak YamaPi tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini. Sebenarnya saat sebelum Shige ditimpa oleh orang-orang lansia itu, ia melakukan gerak refleks karena saking takutnya dan menarik baju orang yang ada di dekatnya, baju Koyama. Tanpa sadar Koyama ikut tertindih dan mereka....

‘’I-itu kan...ciuman pertamaku~~’’ rengek Koyama yang masih shock berat dengan kejadian barusan. Sedangkan Shige hanya bisa diam sambil memegangi mulutnya. Dan tiga orang yang melihat tempat kejadian perkara itu hanya bisa menahan tawa sekuat tenaga. Ryo yang diceritakan kejadian itu oleh YamaPi itu pun tertawa sangat keras yang menyebabkan tenggorokannya sakit hingga tak bisa masuk kerja selama 1 minggu.


----------------------------------------------------------------------------------FIN

Pengikut